Ada yang menarik dari cerita kedatangan Jokowi ke Kabanjanhe yang datang
untuk mengunjungi pengungsi Sinabung. Dalam berita yang dimuat oleh Kompas.com
menyebutkan seorang pria sampai harus memanjat pohon di lokasi
pengungsian Universitas Karo, Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara untuk
bisa melihat secara leluasa melihat Presiden Joko Widodo*. Kisah ini mirip rasanya
dengan kisah Zakeus dalam injil.
Tentu saya bisa dianggap melakukan penistaan agama apabila
menyamakan figur Yesus dengan Jokowi. Selain sosok Yesus yang dianggap suci
bagi banyak orang, Jokowi sepanjang yang saya tahu pun tak penah melakukan
mukjizat, ia tidak bisa mengubah air menjadi anggur atau menghidupkan orang
yang mati menjadi hidup kembali. Jadi mari sekadar menyamakan kisahnya saja.
Dari yang dikisahkan pada Lukas 19:1-10 disebukan, Zakheus seorang kepala
pemungut cukai berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak
berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.Maka berlarilah ia
mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan
lewat di situ. Rasa penasaran Zakeus didorong oleh keinginan untuk memastikan
apakah Yesus yang didengarnya telah melakukan mukjizat itu benar-benar dapat
berbuat demikian. Mungkin pria itu pun demikian, ia ingin melihat Jokowi
langsung dan memastikan Jokowi benar seperti yang diceritakan oleh koran-koran
yang dibacanya atau diberitakan oleh televisi yang ditonton olehnya. Saya tidak
tahu pasti, saya tidak kenal pria yang memanjat pohon itu, Jokowi maupun Zakeus
secara personal, tapi mungkin seperti itulah kira-kira.
Ketika Morrissey datang ke Indonesia 2 tahun yang lalu, saya
juga berdesakan dengan banyak orang untuk sampai ke ujung depan panggung. Saya
ingin melihatnya secara jelas dan memastikan beberapa hal: (1) Morrissey yang
datang adalah orang yang sama dengan gambar yang terpampang di album-albumnya,
(2) aksi panggungnya sedahsyat liputan konser-konsernya sebelum ini dan (3) ia
benar-benar dapat bernyanyi lagu-lagu kesukaan saya. Ya saya, pria di Kabanjahe
tersebut maupun Zakeus ingin memastikan dengan melihat sosok dari yang selama
ini hanya kami dengar atau bayangkan. Banyak harapan yang terkandung dari rasa
penasaran itu, hasilnya? Belum tentu sama, bisa jadi banyak mengecawakan.
Morrissey misalkan, terlalu gendut dan terlihat tua dibandingkan dengan yang
saya bayangkan.
Jokowi bisa dibilang fenomenal, dalam waktu yang bisa
dibilang singkat, ia dapat tampil menjadi figur yang dikagumi banyak orang.
Boleh jadi ia sosok yang disebut from
zero to hero. Kita tidak mengenal Jokowi sebelum ia menjabat walikota Solo,
menjadi Gubernur Jakarta hingga secara dramatis terpilih menjadi presiden
Indonesia ke-7. Dari pemberitaan media kita mengetahui bahwa ia dapat membuat
perubahan bagi negara ini. harapan begitu besar digantungkan padanya. Bahkan
ada yang menganggapnya Satrio Piningit,
okelah itu terlalu mengkultuskannya, intinya kehadirannya sebagai presiden baru
bisa membawa perubahan negara ini menuju lebih baik.
Tentu, Jokowi bukanlah Yesus, Satrio Piningit ataupun
semacamnya. Ia manusia biasa seperti kita. Pada pidato kepresidenan pertamanya ketika dilantik, ia
menekankan semangat untuk bekerja. Katanya pada saat itu: Kerja, kerja, kerja!
Bekerja sebagai pembuktian dari janji-janjinya dan bekerja untuk mewujudkan
visi dan misi yang dibawanya. Ia mengajak untuk sama-sama bekerja, namun
sebagai tentu kita juga berharap pekerjaan kita tidak sia-sia. Pada posisinya
sebagai presiden, kita berharap ia melakukan hal-hal nyata. Bagi para pengungsi
Sinabung salah satunya.
Pria
yang memanjat pohon itu adalah salah seorang pengungsi Sinabung. Mungkin sama
dengan pengungsi lainnya, mereka berharap ada perhatian dan tindakan untuk
menyelamatkan mereka dari penderitaannya. Mereka mungkin berharap dapat
direlokasi dan diberikan pekerjaan untuk tetap dapat hidup. Mereka membutuhkan rumah tinggal dan ladang untuk bercocok tanam. Yang
paling memungkinkan, mereka berharap tidak kecewa dengan presiden baru ini,
tidak kecewa dengan kenyataan misalkan nanti Jokowi tidak sama dengan yang
mereka dengar dan lihat di media massa, tidak sama dengan janji-janjinya ketka
kampanye lalu. Mereka mungkin berhapa bapak presiden mau mengajak pria itu
turun dari pohon -tidak perlu sampai menginap dirumahnya juga- dan memberikan
kepastian untuk dapat mewujudkan harapan-harapannya.
* berita tersebut dapat diakses disini